#EKONOMIS vs #ESTETIKA
Ketika saya tiba di sebuah lahan membentang belasan hektar jelas ini adalah sebuah rutinitas yg sdh biasa saya lakukan, insting dan naluri sdh terasah untuk memberikan advice dll. Ya hari itu bersama salah seorang klien sy di minta advise tentang rencananya untuk mengembangkan lahannya
Berbicara developer perumahan artinya bukan saja kita membangun unit rumah anda mengembangkan dan mendesain kawasan yg tadinya lahan tidak produktif menjadi sebuah kawasan perumahan lengkap dengan segala fasilitasnya, dan peran saya sebagai konsultan di project tersebut naluri saya langsung muncul simpul simpul sisi kreativitas akibat beberapa kali mengembangkan berbagai luasan kawasan
Jika Anda mendesain dan mengembangkan sebuah lahan di bawah 1 ha hal ini bukanlah sebuah hal yg sulit, cukup dengan rumus 60 : 40 lahan efektif maka Anda akan mendapatkan sebuah gambaran singkat site plan dengan quick count 20% digunakan untuk sirkulasi traffic dan sisa 20% untuk fasos fasum
Berbeda kondisi apabila Anda diminta mengembangkan lahan seluas 5 ha, tentu saja tingkat permasalahan tidak sesederhana ketika menyusun site plan 1 ha, ada beberapa fariable penting yg harus di perhatikan baik dari sisi estetika maupun regulasi aturan jalan dan luasan kavling yg melekat di setiap daerah yg berbeda beda
Jika hasil ukur diatas 5 ha tersebut Anda serahkan kepada arsitek yg baru lulus umumnya akan muncul "idealisme" yg tinggi, mulai dari maingate yg mewah, taman boulevard jalan utama yg megah, sampai dengan segala macam fasilitas diberikan dalam mendesain site plan tersebut, tidak ada yg salah dengan kondisi tersebut tapi saya pastikan anda harus bisa menyiapkan buget lebih untuk menerjemahkan keinginan arsitek tersebut
Tapi jika sebaliknya Anda hanya berpikir ekonomis untung dan untung banyak, biasanya akan memunculkan ide liar dengan menghabiskan lahan efektif tanpa memperhatikan sebuah estetika sebuah kawasan, bahkan kalo perlu cukup dibuatkan jalan dan saluran air tanpa memberikan fasilitas apapun dlm kawasan tersebut
Saya bukanlah arsitek, tapi naluri saya selalu berpikir bagaimna cara mengembangkan sebuah kawasan dengan memenuhi unsur kaidah primer tetap terealisasikan tapi dari sisi estetika tetap bermanfaat untuk seluruh penghuni, dengan begitu secara ekonomis pengembang tetap untung tapi penghuni juga mendapatkan banyak manfaat dari desain sebuah kawasan yg memenuhi unsur estetika
"Mas arsitek, tolong site plan ini direvis! Saya minta jalan masuk nyambung jalan boulevard sampai ujung kavling menggunakan ROW 7, untuk jalan lingkungan cukup ROW 6 dan jalan masuk sebelum masuk ke jalan boulevard langsung ketemu fasitas taman dengan sedikit ornamen identitas perumahan, tepat ditengah tengah site plan berikan fasos fasum seluas 1.000 m2 untuk nantinya di bangun masjid dan lapangan olah raga dan sebelum di muka akses masuk buatkan pos securty yg layak tapi desain di buat mewah"
"Kalkulasi saya lahan kavling tetap maksimal di 60% lahan efektif sehingga laba tidak tergerus tapi konsumen tetap akan mempersepsikan mereka tinggal di kawasan yg nyaman dan aman, jika di akhir project ternyata masih ada dana lebih di infrastruktur baru kita alihkan untuk fasilitas kejutan yg tidak pernah kita janjikan ke konsumen"
Endingnya!!
#KONSUMEN_SENANG
#PENGEMBANG_SENANG
No comments:
Post a Comment