Wednesday, August 31, 2016

BUKAN AKU TAK MAU


 
Malam ini saya mendapatkan sebuah undangan dari sahabat lama yg sdh hampir 3 tahun terakhir tdk berjumpa, pertemuan terakir kami terjadi di pertengahan th 2013 ketika sy survey lahannya di sebuah daerah Banten. Secara finansial sahabat saya pada saat itu jauh diatas sy (saya pakai hyunday th 1997 sedangkan beliau sedan teana edisi terbaru)

"Jadi gini Mas, lahan sy yg di rangkas bitung itu sampai sekarang blm terdevelop, saya ingin mengajak mas dwi utk terlibat mengeksekusi lahan sy supaya sy bisa belajar dan sy lahan sy bisa jadi duit, ndak perlu Mas dwi siapkan DP lahan justru sy siapkan modal kerja 500 juta yg penting return utk modal kerja bisa lebih menarik"

Sembari mendengarkan saya sembari coret coretan diatas kertas untuk membuat quick count lahan tersebut, dengan perolehan lahan Rp. 300.000/meter dan kompetitor dlm radius 1 km dari lokasi bermain di harga 270 jutaan utk tipe 36/72 tentu harga perolehan lahan teramat sangat seksi (untuk teman praktisi yg sdh mampu membuat quick count tentu sdh paham cara berpikir sy), ditambah lokasi lahan SHM seluas 4.300 meter tersebut hanya berjarak 500 meter dari puspem dan hanya berjarak 2.500 meter dari alun alun pusat kota tentu apapun skenario strategi marketing nya lokasi ini mudah terserap oleh pasar dan dari sisi bisnis sangat menarik (sdh ada deposit modal kerja)

"Gini pak, terlibat dalam project tentu timbul hak dan kewajiban tapi dlm project ini cukup bpk siapkan seorang pimpro yg nantinya saya akan bantu utk membuat sebuah TEAM kerja, untuk mengawal project ini sampai finish, sy cukup mengambil posisi untuk membuat sebuah planning, organising, actuating dan controlling agar setiap tahapan demi tahapan bisa maksimal dan bisa mencapai finishing dengan baik"

"Bukan saya tidak mau mengambil posisi sebagai arangger (mpk : mitra pemilik keahlian) di project bapak, tapi dengan kemampuan waktu saya yg terbatas sy harus memprioritaskan menyelasaikan project yg telah saya mulai karena itu membutuhkan konsentrasi yg tinggi pula, dan beberapa project sy sedang loading lagi kencang kencangnya"

Diskusi kami sedikit tertunda ketika pelayan dunkin donats mengantar pesanan kopi dan donat yg kami pesan

"Sebagai teman tentu saya senang dan berbangga hati karena bpk memberikan sebuah opportunity menarik untuk saya, tapi terkait terkait kewajiban sy di project yg sedang berjalan tentu ada skala prioritas yg harus saya dahulukan"

Hampir 2 jam kami berdiskusi bahkan saya sampai menambah segelas kopi, hingga pada sebuah titik kesimpulan

"Ok Mas dwi, harapan sy opportunity dari sy tolong dipertimbangkan jika pun tdk bisa terlibat sebagai arangger di project setidaknya sy minta sampeyan bisa sebulan sekali meluangkan waktu 3 jam untuk ngopi dan berdiskusi dengan saya"

Dalam perjalanan pulang sembari nyetir mlm ini, dalam hati sy berdoa kepada Tuhan semoga keputusan saya adalah keputusan tepat dan hal ini semoga menjauhkan diri dari sifat sombong karena sejatinya saya hanya bersikap untuk lebih realistis dalam menyikapi setiap keadaan


Catatan guru saya...

Tangerang, 19 Agustus 2016
Mr DP

No comments: