Monday, July 11, 2016

*TIPS CERDAS FINANSIAL UNTUK ANAK*


Anak-anak yang mampu mengelola uangnya secara mandiri—bukan hanya sebagai alat pembayaran yang sah, melainkan sebagai suatu aset—akan bisa membantu mereka mewujudkan impian.

Kita menginginkan anak-anak yang cerdas finansial sejak dini? Saat liburan sekolah, merupakan saat yang tepat untuk memulai mengajarkan buah hati agar mereka lebih cerdas untuk memahami uang.

Sesungguhnya cerdas finansial tidak terjadi begitu saja. Cerdas finansial adalah rangkaian panjang pelajaran dalam mengelola uang. Nah, memulai kecerdasan finansial sejak dini bukan hal yang mustahil. Justru ketika mereka masih berada di dekat kita sebagai orangtua, pengarahan lebih mudah untuk dilakukan.

Susan Beacham, pakar keuangan yang menjadi CEO Money Sawy mengatakan bahwa anak-anak sekarang terlalu dini dikenalkan dengan kemewahan. Bahkan kemewahan itu sudah dihadirkan di detik pertama mereka dilahirkan. Untuk itu, ada banyak hal yang harus kita “arahkan” pada anak (idealnya pada usia 4-9 tahun), sehingga mereka bisa lebih bijak nantinya dalam mengelola keuangan.

*- Belanja Dengan Daftar*

Sebagai orangtua tentunya kita kerap mengajak anak-anak untuk berbelanja di suatu tempat. Banyak yang tidak menyadari bahwa ketika berbelanja itu, pembelajaran tentang uang bisa diterapkan. Buatlah daftar barang apa yang nanti akan dibelanjakan. Ajak anak-anak untuk ikut terlibat.  Barang apa yang mereka butuhkan dan barang yang kita butuhkan, tulis dalam daftar belanja kita. Ajarkan mereka untuk konsisten hanya membeli barang yang sudah tertulis dalam daftar.

*- Membawa Uang Tunai*

Banyak pribadi yang tidak konsisten ketika memegang kartu kredit atau kartu debit. Mereka bisa membeli barang di luar kebutuhan mereka. Dan, baru menyadari ketika sampai di rumah bahwa barang-barang itu tidak dibutuhkan. Tunjukkan pada anak-anak jumlah uang tunai yang kita bawa. Lalu perkiraan daftar belanjaan yang bisa kita beli dengan uang tunai itu. Artinya belanjaan kita tidak boleh lebih dari jumlah  uang tunai yang kita bawa. Hal ini bisa mengajarkan anak untuk selektif memilih harga barang. Ini juga bisa menjadi pelajaran lain untuk mereka, yakni pelajaran berhitung yang menyenangkan.

*- Berhemat Uang Jajan*

Saat sekolah atau piknik keluarga, coba bawa bekal dari rumah lalu menabungkan uang jajan mereka. Hal ini akan sangat membantu anak-anak paham bahwa uang mereka tidak hilang. Berikan tabungan khusus untuk anak-anak menabung uang jajan hingga mereka bisa melihat, bahwa ketika tidak jajan atau mengurangi jajanan, uang tabungan mereka bisa bertambah.

*- Jangan Beri Uang Jajan Harian*

Memberi uang jajan harian sebenarnya suatu tindakan membiasakan anak tidak bisa mengatur uang sejak dini. Cara yang paling tepat adalah dengan memberikan uang jajan tiga harian, seminggu atau dua mingguan, atau bahkan sebulan sekali. Biarkan mereka belajar mengatur uang jajannya dengan benar. Meskipun pada awalnya pasti mereka akan bingung bagaimana mengaturnya. Bahkan bisa jadi uang mingguan yang kita beri habis dalam dua hari oleh mereka. Tapi biarkan mereka berproses untuk itu. Sambil  terus kita berikan keyakinan bahwa mereka  pasti bisa mengatur uang mereka sendiri.

*- Ajarkan Mereka Untuk Transaksi Jual Beli*

Transaksi jual beli untuk membeli barang dengan uang yang mereka pegang tentu mereka sudah paham. Yang lebih sulit adalah melakukan transaksi jual beli dan menempatkan mereka sebagai produsen, bukan konsumen. Cara paling efektif untuk itu adalah dengan mengasah keahlian mereka dalam suatu bidang. Dan ajarkan mereka cara bagaimana agar hasil dari keahliannya itu (contoh: membuat kue, membuat kerajinan) bisa dijual dan mereka bisa mendapatkan uang sebagai imbalannya.

*- Menabung*

Semua uang yang mereka dapatkan dari menghemat uang jajan, transaksi jual beli barang atau menjual keahlian mereka, bisa ditabung. Kita sebagai orangtua bisa memberi pengertian soal "bank". Beri tahu kepada anak yang sudah mulai tumbuh besar, kenapa mereka harus menabung di bank, bukan di rumah. Kenalkan nilai-nilai positif menabung di bank, keuntungan, juga kerugiannya. Suatu saat, ajak mereka ke bank agar tahu bagaimana prosedur menabung di bank yang benar.

*- Tabungan Mereka Bukan Sesuatu yang Abstrak*

Artinya, uang yang mereka tabungkan, bukanlah uang yang hanya bertumpuk tak berguna. Ajak anak untuk  membeli keperluan atau barang yang mereka butuhkan dengan uang tabungan mereka. Sehingga mereka paham apa makna tabungan untuk mereka.

*- Beramal*

Selalu ajarkan mereka untuk beramal. Dan ajak anak untuk memahami bahwa beramal itu juga adalah salah satu sistem menabung. Yakni, sistem menabung untuk “dunia” yang kelak akan mereka diami bila dunia fana sudah berakhir. Selain itu, ajaran beramal ini juga akan membiasakan mereka untuk peduli pada sesama. Kebiasaan ini akan menimbulkan ketenteraman hati yang bisa membuat mereka akan jauh lebih menghargai uang.

No comments: