Wednesday, October 05, 2016

REALISTIS, TERUKUR & ADA BATAS WAKTUNYA

REALISTIS, TERUKUR & ADA BATAS WAKTUNYA


"ayah, rapot nanda hari ini lumayan bagus dan dapat rangking 3 besar"

Saya tersenyum simpul ketika istri saya menyodorkan hasil raport anak pertama saya, bukan tidak senang tapi karena bagi saya rangking 3 REALISTIS dan pencapaian cukup baik yg diterima putra saya


Sebagai seorang ayah tentu ingin putranya mendapatkan rangking pertama, tapi menurut saya hasil tersebut sdh cukup TERUKUR jika melihat hasil hasil raport raport sebelumnya. Proses adaptasi dari yg sebelumnya masuk rangking 27 pada saat semester 1 dan tembus rangking 4 pada saat semester 2 dikelas 1 SMP dan pencapaiannya hari ini perlu saya sukuri


Ditambah proses perpindahan zona NYAMAN ketika dari umur 40 hari sd lulus SD dimana putra saya ikut neneknya yang mana pola membesarkan dengan cara kasih sayang yg teramat dalam seorang nenek kepada seorang cucu membuat saya tidak bisa serta merta memaksakan pola belajar yang militan karena itu akan berdampak psikologis (bagi teman teman yg sdh mendengarkan CD PKP NET Program tentu sedikit tau sejarahnya)


Hal pertama yg saya ajarkan adalah pola kebiasaan yg ringan dulu utk membiasakan pentingnya sebuah kewajiban, dimulai dengan selesai magrib wajib mengaji dan setelah isya sampai pukul 20.30 wajib belajar, awalnya saya melihat putra saya ingin berontak dan tidak mau mengikuti pola tersebut tapi dengan komitmen yg sungguh sungguh antara saya dan istri akhirnya pola pikir putra saya mulai terbentuk mengikuti keinginan kami


SOBAT PROPERTI
Sering saya di minta advice oleh teman teman pemula yang ingin belajar dan memulai bisnis properti (jadi pengembang), bagaimana sebuah pola terbaik utk memulai bisnis tersebut


Sering saya memberikan advice bahwa memulai segala sesuatu itu sebaiknya REALISTIS, TERUKUR dan ADA BATAS WAKTUNYA. Jika anda sebelumnya punya latar belakang sebagai seorang agent properti tentu lebih percaya diri ketika memasarkan project skala puluhan unit, tapi jika anda sama sekali belum pernah terlibat dalam dunia properti dengan belajar praktek 3 atau 4 unit bisa dijadikan sebuah media utk menambah jam terlebih dahulu

Dalam sebuah kesempatan seorang sahabat saya curhat dananya kecebur 1,4 milyar tertanam dalam projectnya sendiri yg nota bene beliau sebelumnya sama sekali pernah punya pengalaman menggarap project sy tegaskan itu adalah tindakan yg kurang REALISTIS, terlepas uang banyak dan mampu menggelontorkan dana berapa saja bisnis properti adalah sebuah bisnis yg didalamnya berhubungan dengan 70 stake holder yg dibutuhkan sebuah maintenance secara khusus, ada baiknya lebih baik menggandeng mitra profesional yg sdh expert


Proses terbaik adalah terus bertumbuh dengan masuk ke komunitas praktisi, belajar sama pelatih dimana saja berada dan cari dan temukan partner diskusi yg satu frekuensi sembari belajar praktek 1 atau 2 project maka tidak dalam waktu yg lama ukuran 2-3 tahun anda sdh cukup percaya diri utk mendeklarasikan sebagai praktisi


Sebagai penutup dari postingan saya hari ini, khusus anda yg membaca tulisan ini doakan di tahun depan disaat kelulusannya putra saya bisa mendapatkan rangking pertama..

AMIIN!

No comments: